Kata munafik adalah diambil dari kata nafiqa’ul yarbu’ (liang binatang seperti tikus, kakinya lebih panjang dari tangannya, ekor dan telinganya lebih panjang kalau dibanding dengan tikus). Disebutkan bahwa yarbu’ memiliki dua buah liang, sebuah disebut natiqa’ dan sebuah lagi qashia’. Dan bisa menampakkan dirinya pada liang yang satu dan keluar dari yang lain. Karena
itulah orang munafik disebut dengan munafik, sebab dia menampakkan dirinya sebagai seorang muslim, tetapi dia keluar dari islam itu ke arah kafir.
Ada sebuah hadits, “perumpamaan orang munafik adalah seperti seekor kambing yang kau lihat berada di antara dua kelompok kawanan kambing. Suatu saat ia berjalan menuju kelompok yang ini dan pada saat lain ke arah kelompok yang lain, dia tidak menetap pada satu kelompok dari keduanya karena ia adalah kambing yang asing dan bukan dari golongan dua kelompok itu. Demikian juga dengan orang munafik, dia tidak menetap bersama kaum muslimin sepenuhnya dan juga tidak bersama orang-orang kafir.”
Sesungguhnya Allah menciptakan Neraka yang memiliki tujuh buah pintu.
Allah SWT berfirman: “Neraka Jahanam itu memiliki tujuh buah pintu.” (QS. Al-Hijr:44)
Pintu itu dari besi yang dipenuhi dengan laknat. Bagian luarnya tembaga dan bagian dalamnya adalah timah, dasarnya terdapat siksa dan di atasnya terdapat kemurkaan, sedang buminya dari tembaga, kaca, besi dan timah. Api berada di atas penghuninya, di bawah mereka, di sebelah kanan dan kiri mereka. Setiap tingkat di atas tingkat yang lain dan Allah menyediakan bagi orang-orang munafik tingkat yang paling bawah dari tingkat-tingkat itu.
Dalam sebuah hadis dijelaskan, sesungguhnya Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu Nabi bersabda, “Hai Jibril, sebutkanlah sifat Neraka dan panasnya padaku.”
Berkatalah Jibril, “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan Neraka lalu menyalakan selama seribu tahun sehingga menjadi merah, kemudian menyalakannya lagi seribu tahun sehingga menjadi hitam. Jadi ia adalah hitam kelam. Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan haq sebagai Nabi, seandainya sebuah pakaian dari pakaian-pakaian penghuni Neraka tampak oleh penduduk bumi dan dituangkan pada air dibumi tentu akan mati semua orang yang mencicipinya. Seandainya satu dzira’ dari rantai yang disebutkan Allah SWT dengan firman-Nya: “Di dalam rantai, yang panjangnya tujuhpuluh dzira.” (QS. Al-Haaqqah:32)
Setiap dzira’ panjangnya sejauh jarak dunia timur sampai dunia barat, diletakkan di atas gunung-gunung dunia tentu akan hancur. Dan seandainya seorang laki-laki masuk Neraka kemudian dikeluarkan ke bumi, tentu penghuni-penghuni bumi ini akan mati karena kebusukan baunya.”
Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril: “Ya Jibril, terangkanlah padaku sifat-sifat Jahanam. Adakah dia seperti pintu-pintu kami ini?”
Berkatalah Jibril, “Ya Rasulullah, tidak. Tetapi dia merupakan beberapa tingkat, sebagian lebih rendah dari yang lain. Jarak dari pintu yang satu ke pintu yang lain adalah sejauh perjalanan tujuh puluh tahun. Setiap pintu dari pintu-pintu itu lebih panas daripada pintu yang ada dibawahnya yaitu tujuh puluh kali lipat.”
Beliau bertanya pada Jibril tentang penghuni-penghuni dari pintu-pintu ini, dan dia menjawab, “Adapun yang terbawah adalah orang-orang munafik, namanya Neraka Al-Hawiyah.”
Seperti firman Allah SWT:
“Sesungguhnya orang-orang munafik di dalam tingkat paling bawah dari Neraka.”
Pintu kedua, di dalamnya terdapat orang-orang musyrik. Namanya adalah Neraka Jahim.
Pintu ketiga, di dalamnya adalah orang-orang dari golongan shabi’in, adapun namanya adalah Neraka Saqir.
Pintu keempat di dalamnya adalah iblis alaihilla’nah dan orang yang mengikutinya dari golongan Majusi, adapun namanya adalah Neraka Ladha.
Pintu kelima, adalah untuk orang-orang Yahudi, adapun namanya adalah Neraka Al-Huthamah.
Pintu keenam, di dalamnya adalah orang-orang Nasrani, adapun namanya adalah Neraka As-Sa’ir.”
Kemudian Jibril menahan pembicaraannya. Maka Rasulullah SAW bertanya,
“Mengapa tidak kau ceritakan tentang penghuni pintu ke tujuh?”
Berkatalah Jibril, “Jangan engkau bertanya padaku tentang itu, Ya Muhammad.”
Beliau bersabda pada Jibril, “Ceritakan padaku tentang penghuni itu.”
Berkata Jibril, “Di dalamnya adalah pemilik dosa-dosa besar dari umatmu yang telah mati dan belum bertobat.”
Diriwayatkan, sesungguhnya ketika turun ayat firman Allah SWT:
“Dan tidak ada seorang pun dari kamu, melainkan mendatangi Neraka itu.” (QS. Maryam:71)
Maka menjadi besarlah kekhawatiran Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya dan beliau menangis dengan tangisan yang keras. Orang yang ma’rifat kepada Allah dan mengenal kekuasaan dan keperkasaan-Nya, tentu takut kepada-Nya dengan sepenuh rasa takut dan menangisi dirinya dan kesalahannya sebelum dia melihat penderitaan-penderitaan ini serta melihat nyata perkampungan yang menakutkan dan menyengsarakan. Juga sebelum semua bentuk tutup rahasia dirusak dan dia di hadapkan pada Tuhan yang melaksanakan siksa dan Maha Perkasa, lalu dia di perintahkan ke Neraka. Karena banyak pemuda memanggil-manggil di Neraka, ‘Aduh ubanku, aduh maluku, aduh terbukanya rahasiaku’. Benar-benar semua wajah dan tubuh menjadi hitam, punggung-punggung menjadi patah, orang-orang tua tidak dimuliakan dan anak-anak kecil pun tidak dikasihani serta perempuan pun tidak ditutupi. Ya Allah selamatkanlah kami dari Neraka dan siksanya serta dari semua amal perbuatan yang mendekatkan kami ke Neraka, dan masukkanlah kami ke dalam Surga bersama orang-orang yang berbuat baik dengan rahmat-Mu, Ya Tuhan Yang Maha Agung, Ya Tuhan Yang Maha Pengampun. Ya Allah, tutuplah cela-cela kami, berikanlah rasa aman dari ketakutan-ketakutan kami dan hindarkanlah kami dari kesalahan-kesalahan kami serta janganlah Engkau buat malu kami di hadapan-Mu, Ya Tuhan Yang Paling Menyayangi di antara orang-orang yang menyayangi. Semoga Allah mencurahkan rahmat atas tuan kami Muhammad, kepada keluarga da sahabatnya, serta memberi salam.
Artikel Menarik Lainnya:
- Rindu
- Kecintaan
- Tobat
- Lupa Kepada Allah, Kefasikan dan Kemunafikan
- Kelengahan
- Kemenangan Nafsu dan Permusuhan Setan
- Riyadhah dan Kesenangan Nafsu
- Sabar dan Sakit
- Takut Kepada Allah
- Takut
Demikianlah artikel menarik dengan Judul "Lupa Kepada Allah, Kefasikan dan Kemunafikan (2)", dengan membaca dan memahami artikel ini semoga bisa memberi pemahaman dan pengetahuan lebih luas lagi. Terima kasih sudah hadir dalam halaman sederhana kami, mari jadikan segalanya lebih sempurna lagi.
No comments:
Post a Comment