Orang mukmin sejati adalah orang yang takut kepada Allah SWT dengan semua anggota tubuhnya. Seperti apa yang telah dikatakan Abul Laits: “Takut kepada Allah SWT akan terlihat tanda-tandanya dalam tujuh macam hal:
- Lidahnya, dia tentu akan mencegahnya dari bohong, menggunjing, mengadu domba, membual dan perkataan tidak berguna. Lagi pula dia akan menjadikannya sibuk dengan zikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur’an dan memperbincangkan ilmu.
- Hatinya, dia tentu akan mengeluarkan dari dalamnya perasaan bermusuhan, kebohongan dan dengki terhadap kawan karena kedengkian akan menghapus segala kebaikan. Seperti apa yang disabdakan Rasulullah SAW: “Hasad (dengki) menghancurkan kebaikan sebagaimana api menghancurkan kayu bakar.” Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya hasad itu termasuk penyakit hati yang berat dan semua penyakit hati tidak dapat disembuhkan kecuali dengan ilmu dan amal.
- Penglihatannya, dia tidak akan memandang yang haram, baik makanan, minuman, pakaian atau yang lain, tidak memandang kepada dunia dengan keinginan, akan tetapi dia memandangnya dengan mengambil I’tibar dan dia tidak akan memandang kepada sesuatu yang tidak halal baginya. Rasulullah SAW telah bersabda: “Barangsiapa memenuhi matanya dengan sesuatu yang haram, Allah SWT akan memenuhi matanya besok hari kiamat dengan api neraka.”
- Perutnya, dia tidak akan memasukkan sesuatu yang haram ke dalamnya, karena hal itu merupakan dosa besar. Rasulullah SAW bersabda: “Ketika sesuap haram jatuh pada perut anak cucu Adam, semua Malaikat di bumi dan langit memberi laknat padanya selama suapan itu berada dalam perutnya dan kalau ia mati dalam keadaan begitu maka tempatnya adalah Jahanam.”
- Tangannya, dia tidak akan meraih sesuatu yang haram tetapi meraih sesuatu yang terdapat unsur taat Allah di dalamnya. Diriwayatkan dari Ka’bil Ahbar, dia berkata: “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan perkampungan dari zabarjad hijau, di dalamnya terdapat seribu rumah dan di dalam setiap rumah terdapat seribu buah kamar, tidak akan menempatinya kecuali seorang laki-laki yang disodorkan sesuatu yang haram padanya, lalu dia meninggalkannya karena takut kepada Allah SWT.”
- Telapak Kakinya, dia tidak akan berjalan di dalam kemaksiatan kepada Allah tetapi berjalan di dalam ketaatan pada-Nya dan ridha-Nya, serta ke arah pergaulan dengan ulama dan orang-orang saleh.
- Ketaatannya, dia tentu akan menjadikan ketaatannya itu murni karena ridha Allah SWT dan dia khawatir dari riya dan kemunafikan.
Allah berfirman dalam ayat yang lain: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman dan mata air-mata air yang mengalir.” (QS.Al-Hijr:45 / QS.Adz-Dzariyaat:15)
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang –orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan kenikmatan.” (QS.Ath-Thur:17)
Allah SWT berfirman pula: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman.” (QS.Ad-Dukhan:51)
Seakan-akan Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya mereka akan selamat dari neraka kelak di hari kiamat.”
Seharusnya seorang mukmin itu berada di antara kekhawatiran dan harapan. Dia harus mengharapkan rahmat Allah dan tidak boleh putus asa darinya.
Allah SWT berfirman: “Janganlah berputus asa dari rahmat Allah.” (QS.Az-Zumar:53)
Dan dia akan mengabdi kepada Allah, kembali dari perbuatan-perbuatannya yang sesat serta bertobat kepada Allah SWT.
(Cerita) Suatu ketika Nabi Dawud AS sedang duduk di dalam suraunya dengan membaca Zabur, tiba-tiba dia melihat seekor ulat merah di tanah. Dia berkata kepada dirinya: “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?” Lalu Allah mengizinkan ulat itu untuk mampu berbicara dan berkatalah: “Hai Nabi Allah, apabila siang, Allah mengilhamkan padaku untuk membaca ‘Subhanallah wal hamdu lillah wa lailaha illallah wallahu akbar’ setiap hari seribu kali. Apabila malam Allah mengilhamkan padaku untuk membaca ‘Allahumma shalli ala Muhammadin annabiyyi wa ala alihi wa shahbihi wa sallim’ setiap malam seribu kali. Lalu engkau, apa yang kau katakan agar aku bisa mendapatkan faedah darimu.”
Menyesallah Dawud AS telah meremehkan ulat itu, dia takut kepada Allah SWT, lalu bertobat dan berserah diri kepada-Nya.
Nabi Ibrahim Al-Khalil AS ketika ingat kesalahannya, dia menjadi tidak sadarkan diri dan kegoncangan hatinya terdengar dari jarak satu mil. Allah mengutus kepada Jibril agar mendatanginya. Jibril berkata padanya, “Tuhan Yang Maha Perkasa membacakan salam untukmu dan berfirman: ’Apakah engkau melihat seorang kekasih takut kepada kekasihnya’?”
Ibrahim berkata, “Hai Jibril apabila aku mengingat kesalahanku dan aku berfikir tentang siksa-Nya, lupalah aku terhadap hubungan dengan kekasihku.”
Itulah sifat-sifat dari Nabi, Wali, Orang Saleh dan Orang yang zuhud, camkanlah.
Artikel Menarik Lainnya:
- Rindu
- Kecintaan
- Tobat
- Lupa Kepada Allah, Kefasikan dan Kemunafikan
- Kelengahan
- Kemenangan Nafsu dan Permusuhan Setan
- Riyadhah dan Kesenangan Nafsu
- Sabar dan Sakit
- Takut Kepada Allah
- Takut
Demikianlah artikel menarik dengan Judul "Takut", dengan membaca dan memahami artikel ini semoga bisa memberi pemahaman dan pengetahuan lebih luas lagi. Terima kasih sudah hadir dalam halaman sederhana kami, mari jadikan segalanya lebih sempurna lagi.
No comments:
Post a Comment