Berfirman Allah SWT: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu.” Artinya mereka menolak untuk menerimanya. “Dan mereka khawatir dari amanat itu.”
“Kalau kamu berpaling”
Yakni berpaling dari taat kepada Allah dan utusan-Nya, “Maka sesungguhnya Allah tidak suka orang-orang yang kafir.” (QS. Ali Imran:13)
Maksudnya, Allah tidak mengampuni mereka dan tidak menerima tobat mereka, sebagaimana Dia tidak menerima tobat iblis karena kekafirannya dan kesombongannya. Tetapi Dia menerima tobat dari Adam AS karena dia mengakui dosa atas dirinya dan menyesalinya serta mencela dirinya sendiri. Hal ini walaupun
Wahb bin Munabbih telah berdoa kepada Allah agar dihilangkan darinya tidur waktu malam. Hilanglah tidur darinya selama empat puluh tahun. Hasan Al-Hallaj mengikat dirinya mulai dari mata kaki sampati kepada lututnya dengan tiga belas buah tali. Dia shalat dalam keadaan demikian dalam sehari semala seribu rakaat.
Sesungguhnya
Nabi Isa as. pernah melewati seorang pemuda yang sedang menyiram kebun, dia berkata kepada Nabi Isa,“Mintalah kepada Tuhanmu agar Dia memberi anugerah padaku seberat semut zarrah dari kecintaan pada-Nya.”
Berkatalah Nabi Isa, “Engkau tidak akan kuat menerima seberat zarrah.”
Dia berkata lagi, “Setengah berat zarrah.”
Keinginan nafsu membuat seorang raja menjadi hamba dan kesabaran akan membuat hamba-hamba menjadi raja. Tidakkah kau tahu cerita Nabi Yusuf AS dan Zulaikha? Nabi Yusuf benar-benar menjadi raja Mesir berkat kesabarannya dan Zulaikha menjadi seorang yang hina, nista, miskin, tua bangka lagi buta akibat keinginan nafsunya, karena Zulaikha tidak tabah terhadap
Diceritakan bahwasanya ada seorang laki-laki yang setiap kali melakukan sebuah dosa, dia selalu mencatat dosanya itu dalam pembukuan. Pada suatu hari dia melakukan sebuah dosa, dibukalah pembukuannya supaya dia dapat menuliskan itu di dalamnya. Tetapi dia tidak menemukan di dalamnya kecuali
Di dalam kitab Uyunil Akhbar disebutkan dari Syaqiq Al-Balkhi, sesungguhnya dia berkata, “Manusia mengatakan tiga ucapan dan mereka benar-benar mengingkari ucapan itu dalam perbuatannya.”
Mereka berkata, “Kami adalah hamba-hamba Allah.”
Tetapi mereka berbuat seperti perbuatan orang-orang merdeka dan
Kata munafik adalah diambil dari kata nafiqa’ul yarbu’ (liang binatang seperti tikus, kakinya lebih panjang dari tangannya, ekor dan telinganya lebih panjang kalau dibanding dengan tikus). Disebutkan bahwa yarbu’ memiliki dua buah liang, sebuah disebut natiqa’ dan sebuah lagi qashia’. Dan bisa menampakkan dirinya pada liang yang satu dan keluar dari yang lain. Karena
Dalam kitab Daqa’iqul Akhbar diterangkan, bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat, beratlah timbangan kejahatannya dan dia diperintahkan untuk dibawa ke neraka. Sebuah rambut dari rambut-rambut matanya berbicara, katanya: “Ya Tuhanku, Rasul-Mu Muhammad SAW pernah bersabda, ‘Barangsiapa menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan matanya itu dari neraka’. Padahal
Nabi Sulaiman bin Dawud AS berkata: “Sesungguhnya orang yang mau mengalahkan hawa nafsunya adalah lebih berat daripada orang yang menaklukkan sebuah kota sendirian.”
Ali bin Abi Thalibkarramahullahu wajhah berkata: “Tidak ada aku dengan nafsuku, kecuali seperti seorang penggembala kambing. Setiap dia mengumpulkan kambing-kambing dari
(Halaman Sebelumnya...)
Diceritakan, bahwasanya ada seorang laki-laki fasik dari Bani Israil, dia tidak mau berhenti dari kefasikan hingga penduduk negrinya sangat tergoncang dan tidak berani menghalangi dari kebejatannya. Mereka merendahkan diri dan berdoa kepada Allah hingga akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS, bahwa dalam kalangan Bani Israil ada seorang pemuda fasik, dia hendaknya mengusir pemuda itu dari
Orang mukmin sejati adalah orang yang takut kepada Allah SWT dengan semua anggota tubuhnya. Seperti apa yang telah dikatakan Abul Laits: “Takut kepada Allah SWT akan terlihat tanda-tandanya dalam tujuh macam hal:
Lidahnya, dia tentu akan mencegahnya dari bohong, menggunjing, mengadu domba, membual dan perkataan tidak
Kata ‘hubbi’ (atau muhabbah seperti bab 9) adalah kata-kata yang mengungkapkan kecemasan tabiat kepada sesuatu yang dirasa enak. Kalau kecendrungan itu lebih kuat dan kokoh maka disebutkan dengan ‘isyqa’ (rindu). Dia bisa membawa orang menjadi budak bagi yang dicintainya dan membelanjakan semua yang dimilikinya demi yang dicintainya itu.
Disebutkan bahwa sesungguhnya ada seorang laki-laki melihat perwujudan yang sangat buruk di hutan. Dia bertanya, “Siapakah engkau ini?”
Si buruk itu pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang jahat.”
Laki-laki itu bertanya lagi, “Bagaimana aku bisa selamat darimu?”Dia menjawab, “Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.”
Datang seorang perempuan kepada Hasan Al-Bashri ra, berkatalah dia, “Sesungguhnya anak perempuanku yang masih sangat muda telah mati dan aku ingin untuk melihatnya di dalam tidur. Maka aku datang kepadamu agar kau ajarkan kepadaku apa yang dapat aku jadikan perantara untuk melihatnya.”
Kelengahan menambah pernyesalan, kelengahan menghilangkan kenikmatan dan menghalangi penghambaan (kepada Allah), kelengahan menambah kedengkian dan kelengahan akan menambah cela dan kekecewaan. Diceritakan sesungguhnya ada sebagian orang-orang saleh bermimpi melihat gurunya di dalam tidur, dia bertanya kepada gurunya itu, “Manakah penyesalan terbesar menurut engkau?”
Seyogyanya bagi orang yang berakal, mengekang keinginan nafsunya dengan lapar karena kelaparan adalah pengekangan terhadap musuh Allah SWT dan kesuburan setan adalah kesenangan nafsu, makanan, minuman.
Allah SWT menurunkan wahyu kepada Musa AS: “Hai Musa, kalau engkau ingin Aku lebih dekat denganmu daripada pembicaraan dengan lidahmu, bisikan hati dengan hatimu, nyawa dengan badanmu,
Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa Allah dan memperoleh pahala dan rahmat-Nya serta masuk ke dalam Surga-Nya, hendaklah ia mencegah nafsunya dari kesenangan-kesenangan dunia dan hendaklah ia bersabar atas penderitaan dan bencananya. Allah SWT berfirman:“Allah
menyukai orang-orang yang sabar.” (QS.Ali-Imran:146)
Abu Laits berkata, “Sesungguhnya Allah SWT memiliki Malaikat-malaikat di langit yang selalu sujud sejak Allah SWT menciptakan mereka sampai hari kiamat, persendian mereka gemetar karena takut menyalahi perintah Allah SWT. Apabila telah datang hari kiamat, mereka mengangkat kepalanya dan berkata, ‘Maha Suci Engkau, kami belum mengabdi kepada-Mu dengan sepenuh pengabdian,’”
“Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan malaikat dengan memiliki sebuah sayap di dunia timur dan sebuah sayap lagi di dunia barat, kepalanya di bawah Arasy dan kedua kakinya di bawah bumi yang ke tujuh, juga mempunyai bulu sebanyak bilangan makhluk Allah SWT.